Risma tea

It's just all about Risma,activities, hobies,etc

Thursday, July 24, 2008

Apa Perjalanan Mengubah Dirimu

DALAM JARAK agak berdekatan, baru-baru ini dua orang penulis sama-sama melahirkan buku tentang perjalanan. Pada awal Mei Sigit Susanto meluncurkan Menyusuri Lorong-Lorong Dunia, Jilid 2 (Insist Press), sementara di akhir bulan Marina Silvia K meluncurkan Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1.000 Dolar (GPU). Sigit melakukan safari dari kota ke kota di Jawa untuk mempromosikan bukunya ditemani sejumlah kawan komunitasnya, sementara Marina meluncurkan buku di Kinokuniya, ditemani Putri Indonesia 2007, Kamidia Radisti.

Meski sama-sama merupakan hasil perjalanan (travel writing), mereka berdua punya kekhasan yang membuat dua buku tersebut punya keunikan masing-masing. Sigit Susanto melakukan perjalanan ke kota-kota benua Eropa (Swiss, Irlandia, Portugal, Hongaria), Afrika (Maroko), Asia (Vietnam, Cina.) Marina Silvia sejak awal fokus menuju Eropa, berhasil menjelajahi puluhan kota, baik yang terkenal maupun namanya belum pernah terdengar sebelumnya. Sigit selalu berangkat bareng istrinya, sementara Marina berangkat sendiri, namun dia punya teman hampir di setiap kota yang disinggahinya. Sigit memanfaatkan jasa biro perjalanan, sementara Marina memanfaatkan komunitas di sebuah situs backpacker. Istilahnya, dia menggunakan “jalur pertemanan.”

Pengemasan buku mereka pun kecenderungannya lain. Marina sangat mengandalkan unsur visual (pandangan), foto bertebaran di setiap halaman, dan ditata ala menulis blog. Sementara Sigit jauh lebih serius; di tiap awal bab dia memuat rute perjalanan, dan di akhir bab memuat sedikit foto hasil lihat-lihat. Yang paling mencolok tentu saja cara bertutur. Marina seperti tengah duduk di depan pembacanya, menceritakan seluruh jurnal perjalanannya yang warna-warni. Sementara Sigit memaparkan panjang lebar pengamatannya ditambah drama-drama kecil yang terjadi dalam perjalanannya. Ketertarikannya yang besar pada sastra, politik, dan budaya menolong dia mendapat informasi yang sangat kaya.

SIGIT DAN MARINA merupakan contoh pejalan yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam dunia turisme dan jalan-jalan, memperlihatkan bahwa perjalanan mereka disiapkan sebaik mungkin agar berlangsung terencana, menyenangkan, selamat, maknawi. Marina bahkan sangat menekankan pentingnya Internet, agar dia tetap bisa berhubungan dengan keluarga, teman, kenalan, dan mengisi blog. Mereka berdua bukan petualang dalam arti nekat menghadapi bahaya atau menempuh alam liar dan asing nan mengerikan. Tapi itu jelas bukan suatu kekurangan, karena tujuan perjalanan itu bukan gagah-gagahan, melainkan mendapatkan pengalaman baru yang boleh jadi bakal terjadi sekali seumur hidup dan karena itu pasti sulit dilupakan.

Marina membuktikan dengan uang seribu dolar (kurang dari sepuluh juta rupiah), dia bisa keliling Eropa selama enam bulan. Bagaimana dia bisa mengumpulkan uang segitu? Tentu dengan kerja keras, menabung, cari-cari proyek. Waktu itu dia masih kuliah tahun akhir di ITB. Di Swiss, Sigit menyisihkan pendapatan dari kerja di restoran membuat hamburger sekaligus jadi tukang kebun.Dia terutama ditolong oleh sistem kerja, sosial, dan politik agar tetap bisa menabung, lantas memanfaatkan waktu libur.
(diambil dari blognya Coatchingsurf kalo ga salah )

Catatan :Hikmah dari tulisan ini adalah harus diingat kalo mau mlakukan perjalanan harus ada rencana. Sama halnya dengan perjalanan di dunia dan akhirat . Harus pake rencana !

Wednesday, July 23, 2008

Dilahirkan dan kembali

Wajah ini begitu familiar denganku sejak aku masih kecil.
Dengan logat Sumateranya yang kental ia tampak begitu berkarakter...
Aku takan pernah lupa bagaimana ia selalu khas memanggil namaku... mba ima pale tu ya.... begitu ia selalu berujar. Walau paleku in asli Belitong, ia selalu membahasakan diri pale ( paman dalam bahasa Jawa ). Supel, ramah, tegas tapi semangat. Jarang mengeluh dengan penyakitnya...
Sampai 4 hari yang lalu ia tiba-tiba berujar antar aku ke rumahsakit, nadiku lemah, telingaku berdenging...dan beberapa hari kemnudian ia mendadak koma, nafasnya harus dibantu dengan ventilator...dan aku menemuinya disini...ruang resusitasi...satu tempat yang tak pernah kubayangkan bertemu dengannya...

Malam itu saat suara perawat diseberang telpon berujar...dok sudah asystole....
Innalilahi wainna ilaihi rojiun... telah berpulang pale ku ke Sang pemilik jiwa...

Berpuluh orang telah siap mengantarkanya, berpuluh orang telah siap membantu keluarga yang ditinggalkanya, menyisakan hikmah yang dalam bagiku... seperti inikah kelak saat aku kembali padaNya...orang-orang yang mungkin memiliki kenangan indah bersamanya, hingga tak ingin melewatkan untuk menghantarkan dirinya ke peraduan yang terakhir...

Hari ini adalah hari lahirnya dan hari ini pula engkau kembali pada Nya.
Selamat jalan Pale, semoga Alloh berikan tempat terbaik, semoga Alloh kumpulkan kita kembali di tempat yang terindah kelak...

Bandung, 23 Juli 2008. In memoriam of Pale Hilman Ahim

Hari ini dilahirkan dan kembali

Wajah ini begitu familiar denganku sejak aku masih kecil.
Dengan logat Sumateranya yang kental ia tampak begitu berkarakter...
Aku takan pernah lupa bagaimana ia selalu khas memanggil namaku... mba ima pale tui ya.... begitu ia selalu berujar. Walau paleku in asli Belitong, ia selalu membahasakan diri pale ( paman dalam bahasa Jawa ). Supel, ramah, tegas tapi semangat. Jarang mengeluh dengan penyakitnya...
Sampai 4 hari yang lalu ia tiba-tiba berujar antar aku ke rumahsakit, nadiku lemah, telingaku berdenging...dan beberapa hari kemnudian ia mendadak koma, nafasnya harus dibantu dengan ventilator...dan aku menemuinya disini...ruang resusitasi...satu tempat yang tak pernah kubayangkan bertemu dengannya...

Malam itu saat suara perawat diseberang telpon berujar...dok sudah asystole....
Innalilahi wainna ilaihi rojiun... telah berpulang pale ku ke Sang pemilik jiwa...

Berpuluh orang telah siap mengantarkanya, berpuluh orang telah siap membantu keluarga yang ditinggalkanya, menyisakan hikmah yang dalam bagiku... seperti inikah kelak saat aku kembali padaNya...orang-orang yang mungkin memiliki kenangan indah bersamanya, hingga tak ingin melewatkan untuk menghantarkan dirinya ke peraduan yang terakhir...

Hari ini adalah hari lahirnya dan hari ini pula engkau kembali pada Nya.
Selamat jalan Pale, semoga alloh berikan tempat terbaik, semoga alloh kumpulkan kita kembali di tempat yang terindah kelak...

Bandung, 23 juli 2008. In memoriam of Pale Hilman Ahim

Tuesday, July 08, 2008

Keindahan bernama kesetiaan

Kulihat wanita ini mungkin usainya sekitar 65 tahun. Didorong kursi roda di sekitar jalan rumah sakit. Dibelakangya laki-laki seusia yang kurang lebih sama mendorongnya. Tampaknya suami dari wanita yang didorong ini. Kulit wanita tampak keriput dimana-mana, tubuhnya kurus kering, kakinya tampak kecil, mungkin atrofi karena sudah jarang digunakan. Berkerudung coklat dan begamis coklat juga. Raut ekspresinta tampak aneh. Mungkin pasien stroke .Agaknya mereka baru tutun dari angkot untuk kontrol kePoliklinik pagi ini. Sebab antrian poli akan sangat panjang bila tidak bergegas pagi-pagi untuk mendaftar.

Sehari setelah itu, aku mendengar kisah. Seorang teman wanita dengan pasangannya. Nyaris menikah, namun entah apa lagi yang menghalangi sang pria untuk menikah. Rumah, tabungan, mobil sudah ada. Dalam hitungan bulan, sang pria ternyata memadu cinta juga dengan beberapa wanita yang lain, padahal komitmen untuk menikah telah terpatri. Cincin sebagai simbol untuk itu pun telah terpasang.Kata-kata indah dan maap sering terlontar saat teman wanitaku menanyakan kejelasan hubungan mereka

Kesetian ternyata begitu mahal. Melihat wanita tua dengan suaminya yang juga sudah sepuh, terbit rasa kagum yang luar biasa. Suami masih demikian setia untuk meladeni istri yang mungkin dari segi pelayana kepada suami sudah tak dapat menunaikan dengan sempurna. Aku yakin mereka telah melewati pengalaman bersama meretas waktu yang lama. Rasa sayang diwujudkan dengan aksi bukan sekedar kata-kata. Pendidikan tinggi, materi, fisik sempurna ternyata bukan jaminan orang untuk bisa setia. Setia satu kata terdiri dari 5 huruf yang perlu aplikasi yang besar.

Untuk seorang teman, semoga Alloh berikan yang terbaik
Juga... untuk pengingat 4 tahunnya aku bersama aa, 9 Juli 2008

Di Mana Letak Keindahan Pakaian?

Di Mana Letak Keindahan Pakaian?


Eramuslim.Oleh Bayu Gawtama

Mungkin Anda memiliki seorang sahabat atau saudara yang selalu terlihat pantas mengenakan pakaian dengan warna dan motif apapun. Seorang sahabat saya, salah satu yang demikian. Hampir setiap kali saya bertemu dengannya, komentar singkat selalu saya berikan untuk pakaian yang dikenakannya, “Bajunya bagus. Tambah ganteng saja pakai baju itu…”

Orang yang sangat sederhana, setiap kali mendapat komentar itu, ia selalu menjawabnya dengan kalimat standar, “Alhamdulillah, murah kok ini mas… bukan baju mahal”

Nampaknya, ia tahu persis jawaban yang kemudian keluar dari mulut saya selanjutnya. Bahwa saya akan selalu mengatakan, “keindahan pakaian, bukan terletak pada motif dan desainnya. Bukan pula karena harganya, melainkan pada seberapa besar rasa syukur kita saat memiliki dan mengenakannya”

Kemudian ia pun akan terkekeh, bukan menertawakan kalimat saya, melainkan malu mendapatkan kalimat itu ditujukan kepadanya. Tetapi jujur saja, saya memang sangat mengenal sahabat yang satu ini dengan rasa syukurnya yang luar biasa. Setidaknya, ia sangat konsisten untuk senantiasa bersyukur atas setiap nikmat yang didapatnya. Caranya pun beragam, dari ‘sekadar’ ucapan “Alhamdulillaah” hingga bersedekah.

Allah, katanya, akan menambah nikmat untuk setiap nikmat yang kita syukuri. Jangan pernah berharap Allah akan menambah nikmat jika kita belum bisa mensyukuri yang ada. Bukan nikmat, justru adzab yang bakal didapat jika kita mengingkari nikmat dari-Nya.

Kembali ke soal pakaian. Saya pun mengenal seseorang yang cukup dekat. Puji syukur ia diberi kenikmatan oleh Allah mendapatkan kekayaan harta. Namun saya tahu, ia sering meninggalkan shalatnya dengan berbagai alasan. Pakaian-pakaiannya selalu ber-merk terkenal dengan harga di atas 500 ribu rupiah. Tak hanya pakaian, sepatu atau alas kakinya pun tak pernah berharga di bawah 400 ribu sepasang.

Yang cukup mengejutkan, saat saya tahu ia kerap menghabiskan uang dalam jumlah yang banyak hanya untuk membeli pakaian. “Satu baju paling hanya dipakai 2-3 kali saja, selebihnya dibiarkan menggantung rapih di lemari, ” ujar isterinya suatu kali.

Menurut sang isteri, suaminya itu selalu merasa tidak puas dengan pakaian yang dikenakannya. Setiap kali mengenakan pakaiannya, ia sering menggerutu, mengeluhkan kekurangan-kekurangan pakaian yang baru dibelinya itu. Karenanya, setiap pekan selalu ada dua atau tiga kemeja baru yang dibelinya. Begitu pun dengan barang-barang lainnya, dari sepatu hingga kendaraan yang sering gonta-ganti. Sebulan sekali ia ganti sepatu, sedangkan mobil bisa bertukar satu tahun sekali. Beruntung isterinya cukup dermawan, menghibahkan sepatu-sepatu yang tentu saja masih bagus itu, juga pakaian-pakaian sangat layak pakai untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.

Jadi, di mana letak keindahan pakaian? Bukan karena harganya yang mahal, bukan pula pada warna, desain atau motif indahnya. Kita senantiasa akan terlihat rapih, pantas dan berseri mengenakan pakaian apapun jika mengiringinya dengan rasa syukur. Tidak peduli berapa harga pakaian tersebut, sebab rasa syukur itu memberikan aura kebahagiaan yang memancarkan pesona bagi siapa saja yang ditemuinya.

Seperti sahabat saya itu, baju seharga 25 ribu rupiah pun tetap membuatnya menyenangkan untuk dilihat dan diajak bergaul. Semoga…

Monday, July 07, 2008

Hypnobirthing

HypnoBirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.

HypnoBirthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang memublikasikan buku Childbirth Without Fear pada 1944. Terapi HypnoBirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute.

Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran.

Saat kita merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari organ pertahanan non esensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan tangan. Akibatnya, area wajah ‘ditinggalkan’, makanya ada ungkapan “pucat karena ketakutan”. Dalam situasi yang menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus atau rahim dipandang sebagai organ ‘tidak penting’ . Menurut Dr. Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih. Wah.

HypnoBirthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stres.

Dalam beberapa kasus, tahapan proses kelahiran juga menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan selama perjuangan melahirkan bayi dan ibu akan tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.

“Bisa dikatakan HypnoBirthing membuat Anda melahirkan bebas dari rasa takut, tidak bebas dari rasa sakit, meskipun beberapa perempuan mengalami proses melahirkan tanpa rasa sakit sama sekali,” ujar Mongan. “Mengurangi ketakutan akan membuat tubuh ibu bekerja seperti yang seharusnya.”

Memelajari sevuah bahasa baru melahirkan merupakan kesatuan dalam pelatihan HypnoBirthing. Misalnya, ketimbang fokus pada kontraksi, seorang ibu yang mendalami HypnoBirthing mengalami sebuah ‘gelora’. Saat alam bawah sadar ibu menerima kata ‘gelora’, tubuhnya menciptakan jawaban fisiologis seketika, sebuah respon yang amat berbeda dari kata ‘kontraksi’.

Dengan memahami betapa efektifnya jawaban tubuh terhadap proses melahirkan yang lebih lembut, seorang ibu HypnoBirthing memiliki keahlian secara lisan dan visual mengenai kemampuan alaminya dalam mengikuti cara alami ideal melahirkan.

Secara cepat ibu akan belajar mempercayai insting melahirkan pada tubuhnya, bahwa tubuhnya diciptakan untuk bekerja dalam irama yang selaras saat mengeluarkan bayi ke dunia.

“Ada perbedaan besar antara HypnoBirthing dan kelas pendidikan melahirkan lainnya, dan ini bukanlah hanya potongan hipnotis. HypnoBirthing lebih menekankan melahirkan dengan cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya denganmudah,” ujar Mongan.

Pada 1958, the American Medical Association menyetujui terapi dengan menggunakan hipnotis, meski sejuah ini terapi hipnotis yang dipakai untuk memudahkan proses kelahiran bayi belum banyak diketahui publik.

sumber : hanyawanita.com

MEMILIH JENIS KELAMIN ANAK

Terlepas dari pro dan kontra,tema ini lumayan sering ditanyakan ibu-ibu kalo sedang ngumpul. Ini lah ilmunya

Di dunia medis kini telah tersedia teknik-teknik khusus yang terkait dengan proses pemilihan jenis kelamin anak, meliputi frekuensi atau posisi hubungan seks dan pengaruh konsumsi makanan. Namun, itu hanya merupakan upaya karena kepastiannya tetap di tangan Tuhan.

ebenarnya yang paling menentukan dalam penentuan jenis kelamin anak adalah sperma dari pria. Sperma pria mengandung kromosom X dan kromosom Y, sedangkan sel telur wanita hanya mengandung kromosom X. Jadi untuk mendapatkan anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y, sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan, hanya kromosom X dan X.

Sperma X berukuran lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari), namun bergerak lebih lambat. Sedangkan sperma Y berukuran lebih kecil, cepat mati, namun bergerak lebih cepat. Perlu diketahui, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki memiliki kemungkinan yang lebih tinggi, yaitu mencapai 51%.

Waktu berhubungan seks
Jika menginginkan anak laki-laki, lakukan hubungan seks menjelang ovulasi. Sebaliknya lakukan hubungan seks jauh-jauh hari sebelum ovulasi jika menginginkan anak perempuan. Penentuan waktu ovulasi pada wanita dapat dilakukan misalnya dengan mengukur suhu badan, penggunaan kalender, atau mengukur kekentalan lendir vagina.

Hubungan seks yang dilakukan sebelum ovulasi memperlihatkan bahwa sperma X akan mengelilingi ovarium sambil menantikan matang dan saat lepasnya sel telur dari ovarium, sedangkan sperma Y tidak dapat bertahan lama dan akhirnya mati. Dengan demikian hanya sperma X yang akan membuahi sel telur X sehingga kemungkinan lahirnya anak perempuan menjadi sangat tinggi.

Bila hubungan seks dilakukan menjelang ovulasi, sperma Y yang mempunyai kecepatan bergerak yang tinggi dapat segera mencapai sel telur yang sudah matang, sedangkan sperma X tertinggal jauh di belakang. Cara tersebut akan memungkinkan lahirnya anak laki-laki.

Konsumsi makanan tertentu
Bila mengonsumsi makanan yang rendah garam dan kaya potasium (seperti pisang dan kentang), maka kemungkinan anak yang lahir adalah berjenis kelamin laki-laki. Namun bila sering mengonsumsi susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau, maka kemungkinan anak yang lahir adalah berjenis kelamin perempuan.

Jenis pekerjaan
Jika menginginkan anak perempuan, suami sebaiknya bekerja di perkotaan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40% anak perempuan lahir dari ayah yang bekerja pada lingkungan perkotaan. Lingkungan kota umumnya telah terpolusi dengan bahan kimia yang dapat membunuh sperma Y, sedangkan sperma X dengan daya tahan yang tinggi akan tetap hidup.

Jumlah sperma
Jumlah sperma yang sedikit lebih cenderung menciptakan bayi perempuan dan sebaliknya. Untuk mencapai jumlah seperma yang sedikit dapat dilakukan dengan menjaga suhu di daerah kemaluan agar tetap tinggi (misalnya sering memakai celana jins atau celana panjang yang ketat) atau suami mandi air hangat sebelum melakukan hubungan seks,serta lakukan hubungan seks sesering mungkin.

Jika ingin mencapai jumlah sperma yang banyak dapat melakukan hal yang sebaliknya. Batasi frekuensi hubungan seks dan jaga suhu di daerah kemaluan tetap sejuk dan sebaiknya mandi air dingin sebelum melakukan hubungan seks.

Posisi hubungan seks
Untuk mendapatkan anak perempuan, lakukan posisi hubungan seks yang dapat memperlambat sperma masuk ke rahim dan saluran telur. Lingkungan vagina yang asam menyebabkan sperma Y sangat sulit untuk mencapai sel telur sehingga mati di tengah jalan. Teknik hubungan seks harus diupayakan agar jangan sampai penis memasuki vagina terlalu dalam. Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, hubungan seks diarahkan agar penis mencapai vagina secara penuh. Posisi tersebut dapat mempercepat masuknya sperma ke dalam vagina, rahim, dan saluran telur sehingga sperma Y akan melewati lingkungan asam di vagina dan dapat secara cepat mencapai sel telur.

Orgasme
Istri yang mengalami orgasme lebih awal dibandingkan suaminya diduga akan memungkinkan lahirnya bayi laki-laki. Saat orgasme, wanita akan memproduksi cairan yang bersifat basa dan merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan sperma Y.

Sumber : info-sehat

Say NO to PUYER

Dapat dari bulletinnya erna.bagus juga nih untuk pengetahuan


Message: Sabtu , tanggal 3 Mei 2008, gw ikut seminar kesehatan, dengan tema :
Seminar dan Diskusi Pakar : Puyer, Quo Vadis?

Sepintas, nggak ada yang aneh sama judulnya.. kelihatannya Cuma 'oohh tentang puyer'. Siapa sih nggak kenal puyer? Dari jaman kita masih kecil, sampe sekarang dokter kan sering meresepkan puyer buat kita. Jadi, kenapa
musti dibuat seminar khusus??
Menilik para pembicara... hmmm...
1. Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudi, Sp.FK (Departemen Farmakologi FKUI)
2. Dra. Ida Z. Hafiz, Apt. Msi (Departemen Farmasi FKUI)
3. Dr. Moh Shahjahan (WHO)
4. dr, Purnamawati S. Pujiarto, Sp.A(K), MMPed (Yayasan Orang Tua Peduli)

Kemudian ada diskusi yang diikuti para panelis dari YLKI, IDI Jakarta,
Pembicara, Majelis Kode Etik Kedokteran, Dirjen Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes.

Jelas ini seminar penting. Pesertanya lumayan banyak, ada dari mahasiswa FKUI, dokter2, apoteker2, dan juga masyarakat awam. Pesertanya sekitar 300 orang. Makin penasaran, hal yang begitu biasa, diseminarkan, dengan dihadiri para ahli??

Dari seminar ini, gw lumayan terhenyak dengan penjelasan dari Prof Rianto.
Sebenernya gw udah tau sih, puyer itu polifarmasi, yang akan meningkatkan efek samping obat, yang dosisnya jadi nggak jelas, yang meningkatkan risiko interaksi obat, de el el. Tapi penjelasan Prof Rianto lebih membuka mata terhadap risiko puyer yang nggak main-main. Apa aja sih risiko pemberian puyer itu :
1. Menurunnya kestabilan obat - kenapa? karena obat-obatan yang dicampur
tersebut punya kemungkinan berinteraksi satu sama lain.
2. Bisa jadi obatnya sudah rusak sebelum mencapai sasaran krn proses
penggerusan. Ada obat yang sedemikian rupa dibuat, karena obat tersebut akan hancur oleh asam lambung. Karena misalnya, obat itu ditujukan untuk infeksi saluran pernapasan atas, maka obat tersebut harus dibuat sehingga terlindung dari asam lambung. Nah, kalo digerus jadi puyer, ya obat itu akan segera hancur kena asam lambung. Lebih buruk, obat itu bisa jadi malah akan melukai lambung.
3.. Dosis yang berlebihan - dokter kan nggak mungkin apal sama setiap merek obat. Jadi akan ada kemungkinan dokter meresepkan 2 merek obat yang berbeda, namun kandungan aktifnya sama.
4. Sulitnya mendeteksi obat mana yang menimbulkan efek samping – karena
berbagai obat digerus jadi satu (Prof Rianto menyebutkan, ada dokter yang
meresepkan sampai 57 obat dalam 1 puyer!!!), dan terjadi reaksi efek samping terhadap pasien, akan sulit untuk melacak obat mana yang menimbulkan reaksi, lha wong obatnya dicampur semua...
5. Kesalahan dalam peracikan obat - bisa jadi tulisan dokter bisa jadi nggak kebaca sama apoteker, sehingga bisa membuat salah peracikan (Prof Rianto mencontohkan pasien asma diberi obat diabetes karena apoteker salah baca tulisan dokter. Alhasil pasien seketika pingsan, dan saat sadar, fungsi otaknya sudah tidak bisa kembali seperti semula).
6. Pembuatan puyer dengan cara digerus atau diblender, sehingga akan ada sisa obat yg menempel di alatnya. Berarti, puyer yang diberikan ke pasien, dosisnya sudah berubah - jadi.. kalo yang diresepin itu AB, tetep akan ada kemungkinan resistensi dong ya, kan dosisnya udah di bawah dari yang diresepin dokter?
7. Proses pembuatan obat itu kan harus steril, istilahnya harus dibuat dalam ruangan yang jumlah kumannya sudah disterilkan (istilah ker enny a clean room) - lha waktu proses pembuatan puyer di apotek... hmmm di dalem clean room kah? Apotekernya pake sarung tangan kah? Sisa obat lain yang sebelumnya digerus, sudah dibersihkan dengan benarkah? Kalo itu semua jawabannya tidak (atau salah satu aja jawabannya tidak), means, obat yang digerus sudah tercemar.

Yang paling mengerikan : ada obat yang sengaja dibuat slow release, artinya
dalam 1 tablet yang diminum, itu akan larut sedikit demi sedikit didalam tubuh. Kalo sudah digerus jadi puyer, obat itu akan seketika larut.
Kebayangkan , berarti akan ada efek dumping... mampukah tubuh kita menahan efek itu?
Sementara, yang biasa dikasih puyer kan bayi dan anak-anak... mampukah tubuh kecil mereka menahan efek ini..??

Lebih terhenyak lagi, saat Dr. Moh Shahjahan dari WHO menceritakan bahwa untuk Asian Region, cuma Indonesia yang masih pake puyer. Even Bangladesh , yang miskin itu, sudah lama meninggalkan puyer, karena dinilai terlalu banyak risk nya ketimbang benefitnya.

Sayang, dari seminar tersebut, para dokter sendiri masih pro dan kontra mengenai puyer. Kebanyakan yang pro puyer, hanya menyoroti soal murah dan mudah ( kan pasien kecil susah minum obat)... tapi kalo sudah membahayakan jiwa... masihkah bisa berlindung di balik alasan2 tersebut??

So far, yang bisa dilakukan hanyalah menyadari konsumen yang bijak.
Bukan dokter yang akan menanggung efek sampingnya.. .tapi si pasien yg bisa jadi keluarga kita.. jadi bijaklah dalam memutuskan apapun yang harus diminum oleh anak-anak
dr. Purnamawati menyarankan:
1. tanya diagnosa dalam bahasa medis, setiap kali kita berkunjung ke dokter
(ternyata radang tenggorokan itu bukan diagnosa, tapi gejala... hiks..), supaya kita bisa browsing di internet mengenai penyakit tersebut
2. tiap kali diberi obat (atau resep) tanyakan nama obatnya, kegunaan obat
tersebut, dan efek sampingnya. Usahakan, sebelum ditebus, browsing dulu di
internet, supaya kita benar2 tahu apa kandungan aktif dari obat tersebut dan apa efek sampingnya.

Selama kita masih bisa ke dokter, dan dokter masih sempet nulis resep, artinya keadaan belum emergency. Jadi sempatkan untuk browsing dan/atau cari 2nd opinion. Kalo keadaan emergency, pasti dokter gak akan nulis resep, tapi akan segera merujuk ke RS, bukan?

Semoga, berawal dari seminar ini, dunia kesehatan Indonesia bisa lebih berbenah diri, demi anak-anak Indonesia .

Back